INDUSTRI IKLAN INDONESIA MAKIN MENJANJIKAN

Komunikasi dan periklanan sebagai bagian dari strategi perusahaan dari waktu ke waktu semakin dianggap penting.

Terlebih, dengan semakin berkembangnya teknologi, ternyata juga menyebabkan strategi komunikasi perusahaan berevolusi untuk bisa semakin memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan perusahaan.

Untuk menjawab tantangan evolusi dalam hal komunikasi, Growinc Group Indonesia menginisiasi sebuah wadah berbagi bagi para pelaku bisnis dan pakar di bidang komunikasi dalam agenda #SeringSharing yang diadakan di Growinc Hall, Growinc Group Indonesia, Jakarta Selatan.

“Saat ini, industri periklanan mengalami tren yang positif di Indonesia. Selain menjadi andalan dalam subsektor ekonomi kreatif versi Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BERKRAF), dari waktu ke waktu, kebutuhan akan industri komunikasi dan periklanan semakin tinggi,” Terang Ridhi Mahendra, CEO Growinc Group Indonesia.

Ridhi menyampaikan bahwa #SeringSharing merupakan agenda yang diinisiasi oleh Growinc Group Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri kreatif yang saat ini cakupannya cukup luas dan saling berhubungan satu sama lain.

“Awalnya, sejak 2015, #SeringSharing merupakan salah satu program talent development yang dilakukan oleh Growinc Group Indonesia setiap kuartal untuk meng-upgrade kualitas SDM di Growinc Group Indonesia yang menaungi lebih dari 80 talenta lokal di industri komunikasi dan periklanan," terang Ridhi.

Dia menambahkan bahwa #SeringSharing menjadi salah satu kontribusi dari Growinc Group Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM terutama di industri komunikasi dan periklanan.

Melalui agenda #SeringSharing, Ridhi juga menyampaikan bahwa saat ini industri periklanan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat

Salah satunya dikarenakan semakin meleknya penggunaan teknologi di Indonesia.

“Dari data yang dirilis oleh Berkraf, pertumbuhan belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahunnya. Namun demikian, pertumbuhan belanja iklan juga diimbangi dengan kenaikan kompleksitas komunikasi kepada audiens,” imbuh Ridhi.

“Untuk itu, agar bisa menjalankan berbagai aktivasi komunikasi yang lebih kompleks, diperlukan transformasi kualitas sumber daya manusia di Industri periklanan, salah satunya dengan meng-upgrade softskill dan hardskill mereka sesuai dengan permasalahan yang ditemui pada saat proses eksekusi," tambahnya.

Diikuti oleh 100 audiens yang berasal dari industri komunikasi dan periklanan, #SeringSharing dengan tajuk “Limitless Creativity” menghadirkan dua pakar yang berbagi pengetahuan di industri kreatif dan komunikasi.

Dua pakar tersebut adalah Anton Ismael sebagai inisiator perusahaan kreatif Third Eye Space dan Andres Christian sebagai Managing Director Inside.ID.

Sebagai salah satu pembicara di #SeringSharing, Andres menyampaikan bahwa saat ini, data tidak hanya sebagai instrumen pendukung dalam industri komunikasi dan periklanan, melainkan saat ini data juga memiliki peran cukup signifikan yang dapat memperkuat sebuah pesan bagi brand maupun perusahaan.

“Dengan adanya data, kita dapat menentukan strategi kreatif yang lebih tepat sasaran dalam menyampaikan pesan melalui audiens kita.” terang Andres.

“Selain itu, dengan tahu banyak hal tentang data secara akurat, kita juga bisa menentukan apakah pesan yang kita sampaikan ke masyarakat dapat diterima atau justru kurang sesuai. Jadi, dari awal, tengah, hingga akhir proses penyampaian komunikasi melalui iklan, kita bisa mengukur keberhasilannya melalui data," tambah Andres